RANCANG BANGUN ALAT PENGERING PADI DENGAN OPTIMALISASI LOGIKA FUZZY DAN IMPLEMENTASI IOT

Authors

  • Hesti Renika Universitas Diponegoro
  • Lutfi Azizah Universitas Diponegoro
  • Fariz Nur Amali Universitas Diponegoro
  • Aris Triwiyatno Universitas Diponegoro

Keywords:

pengeringan, kecerdasan buatan, suhu

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang termasuk kedalam 3 besar negara penghasil gabah terbesar di dunia. Salah satu kendala dalam penanganan gabah di Indonesia adalah masalah pengeringan. Saat ini proses pengeringan masih bergantung pada panas matahari dimana proses dan kualitas produk yang dihasilkan tergantung pada cuaca. Pengeringan modern dengan sistem pemanas belum mampu bersaing dengan pengeringan konvensional karena energi yang dibutuhkan terlalu besar, serta kualitas gabah yang rendah akibat kenaikan suhu pemanasan >600C. Saat ini kecerdasan buatan banyak diiplementasikan dalam suatu sistem produksi. Kecerdasan buatan berupa logika fuzzy terbukti dapat meningkatkan suatu proses, salah satunya adalah proses pengeringan gabah. SNIPER adalah alat pengering yang menanamkan kecerdasan buatan untuk menghasilkan pengeringan yang mudah, efektif dan efisien, yang diharapkan dapat meningkatkan produktifitas kualitas gabah. Berdasarkan hasil pengujian, kecerdasan buatan terbukti mampu meningkatkan efisiensi energi 14% dan efisiensi waktu 12% dibandingkan SNIPER tanpa penggunaan kecerdasan buatan. Untuk mengeringkan gabah sebanyak 5 kilogram membutuhkan waktu pengeringan 108 menit, dengan suhu pengeringan 50-55oC dan untuk mencapai kadar air akhir gabah 14% sesuai Standar Gabah Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.

Published

2020-11-12

Issue

Section

Articles